Banjir di DKI Jakarta
I. BANJIR DI DKI JAKARTA
A. BANJIR
1. PENGERTIAN BANJIR
Banjir
adalah peristiwa terbenamnya daratan /wilayah yang disebabkan oleh
luapan air yang terjadi pada saluran air atau sungai.Banjir juga dapat
terjadi karena luapan air,akibat hujan besar, luapan air sungai, laut,
dan pecahnya bendungan/ waduk.
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBAB BANJIR
i. Terjadi pemanasan global yang menyebabkan perubahan pada pola iklim yang merubah curah hujan dan kenaikan permukaan air laut.
ii. Terjadinya penurunan permukaan tanah khusus didaerah Jakarta barat (2m setiap tahun), akibat tanah yang belum padat terbebani pembangunan fisik.
iii. Sebanyak 40 % daratan di Jakarta berada di bawah permukaan laut sebesar 1-1,5 m.
iv. Permukaan air laut dari tahun ketahun semakin meninggi sebagai akibat pemanasan global.
v. Curah hujan yang tinggi bersamaan dengan terjadinya air pasang sehingga terjadinya limpahan air laut, dan sungai.
vi. Jakarta merupakan bermuaranya 13 sungai dari kawasan bogor, puncak, dan cianjur.
2). Factor kelalaian manusia
i. Banyaknya
permukiman yang dibangun di bantaran sungai menyebabkan penyempitan
alur sugai sedangkan volume air melebihi dari sungai.
ii. Kurangnya
rasa tangung jawab warga Jakarta karena sering membuang sampah di
sungai,sehingga terjadi pendangkalan, saluran mampet dan aliran air
tidak lancar.
iii. Tata
ruang wilayah Jakarta yang bermasalah seperti lahan-lahan resapan yang
beralih fungsi menjadi gedung-gedung bertingkat, mall, perumahan, dengan
tidak adanya sarana saluran air
iv. Kondisi
daerah Bogor sebagai daerah resapan air telah berubah akibat
penyimpangan seperti pembangunan villa dengan menebang pohon sehingga
terjadi pengikisan tanah.
v. Penataan
lingkungan kota terus menerus akibat kebutuhan perumahan , perkantoran,
industry , hingga terbatasnya jumlah tanah resapan.
vi. Penggunaan atau pengambilan air tanah yang berlebihan sehingga permukaan tanah menurun tiap tahunnya
vii. Banyaknya
bangunan bertingkat dan gedung-gedung yang menyebabkan beban yang berat
pada tanah tanah, sehingga permukaan tanah turun.
viii. Daerah resapan air di wilayah Jakarta sangat sedikit.
B. MENCEGAH DAN MENANGGULAGI BANJIR
1. Mencegah Bahaya Banjir
Untuk
mengatasi bahaya banjir yang sering terjadi di Jakarta, masyarakat dan
Pemerintah bersama-sama melakukan upaya-upaya dalam mencegah datangnya
banjir:
a. Upaya ynag dilakukan pemerintah
a) Melakukan penertiban bangunan liar yang terdapat dibantaran sungai, agar aliran sungai lebih lebar.
b) Melakukan penghijauan diwilayah hulu, dengan menanam pohon bakau
c) Perluasan ruang-ruang terbuka hijau.
d) Perbaikan saluran drainase di tepi jalan besar, sehingga air mengalir dengan lancer.
e) Melakukan gerakan porkasih (program kali bersih) secara rutin dan berkesinambungan.
f) Menciptakan budaya masyarakat yang cinta kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.
g) Mengeruk kali-kali yang sudah dangkal dan memperlebar sungai.
h) Perbaikan pintu air yang rusak serta perawatan secara berkala.
i) Membangun sumur resapan air hujan karena dapat menampung saluran air hujan.
j) Pemberdayaan masyarakat melalui program padat karya yang menitikberatkan pada kebersihan lingkungan.
k) Pembangunan proyek Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kanal Bajir Barat.
l) Melakukan
penyuluhan kepada masyarakat untuk memahami dan mengerti peran dan
fungsi suungai sebagai factor untuk mengantisispasi banji.r
b. Upaya yang dilakukan Masyarakat
a) Meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap pembuangan sampah diselokan dan sungai dapat menyebabkan banjir.
b) Melakukan kerjabakti secara berkala untuk membersihkan saluran drainase dan sampah-sampah yang ada di lingkungan.
c) Mentaati peraturan pemerintah daerah dalam penataan permukiman, membangun dengan adanya keseimbangan luas lahan dengan banguna.
d) Tidak membangun bangunan ditepi atau di bantaran sungai agar tercipta keseimbangan dan kesinambungan di lingkungan.
2. Menanggulangi Bahaya Banjir
Upaya untuk mengatasi banjir disebut usaha penanggulangan bahaya banjir
a) Partisipasi Pemerintah dalam menanggulangi Banjir.
a) Mendirikan posko-posko kesehatan penanganan bencana banjir, membuat dapur umum untuk menyiapi kebutuhan makanan.
b) Menolong korban yang terjebak di tempat tinggal dengan menggunakan perahu karet, ban, tali tambang.
c) Menyiapkan lumbung pangan.
d) Mengoperasikan
pompa-pompa air untuk mengurangi luapan air dan menyalurkan air ke
tempat yang tidak banjir, guna mengurangi volume air.
e) Memindahkan masyarakat ke tenda-tenda pengunsian.
b) Partisipasi Masyarakat dalam menanggulangi Banjir.
a) Menyampaikan impormasi kepada masyarakat daerah lain yang terkena banjir.
b) Membantu pemerintah dalam memberikan bantuan kepasa para korban banjir, berupa tenaga, pikiran, dan harta benda.
c) Membantu penggalangan dana bagi para korban, seperti makanan instan , pakaian layak pakai.
d) Berpartisipasi dengan terjun langsung menjadi tenaga sukarelawan/penolong untuk membantu suku dinas social dan PMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar